Acer Tuntut Mantan CEO
Pembuat PC terbesar asal Taiwan, Acer, menyatakan pada
hari Rabu bahwa mereka telah mengajukan tuntutan pada mantan CEO
Gianfranco Lanci setelah ia bergabung dengan perusahaan rival asal
China, Lenovo.Lanci, warga negara Italia yang menjadi CEO pada tahun 2008, lengser
dari jabatannya pada bulan April lalu setelah keuntungan Acer tahun 2011
pada kuartal pertama berada pada titik terendah selama enam tahun
terakhir, sebagian besar karena permintaan iPad produksi Apple yang
meningkat.Lanci menjadi seorang
"Acer meyakini bahwa mantan CEO tersebut melanggar klausa
non-kompetisi dalam kontraknya ketika ia meninggalkan perusahaan
tersebut pada tahun 2011," ujar mereka dalam satu pernyataan.
"Acer telah mengambil langkah hukum di pengadilan Italia dan akan
menunggu untuk meneruskan kasus tersebut," ujar perusahaan asal Taiwan
tersebut, seraya menambahakn bahwa mereka ingin mengenakan denda pada
Lanci yang belum diketahui jumlahnya.
Lenovo menampik pernyataan tersebut, menyatakan bahwa mereka yakin
mempekerjakan Lanci sesuai ketentuan, seperti dikutip dari Dow Jones.
Acer mengalami kerugian sebesar 226 juta dolar Amerika (setara dengan
Rp 2,03 triliun) pada kuartal kedua tahun 2011, dibandingkan dengan
keuntungan sebesar 41,53 juta dolar Amerika (setara dengan Rp 373,6
miliar) pada kuartal pertama, dan mengatakan bahwa kerugian dialami di
Eropa dan AS, dan melemahnya pasar PC.
Perusahaan, yang sedang berupaya untuk membuka cabang baru dalam
sektor komputer tablet, memecat ratusan pegawainya di Eropa, Timur
Tengah dan Afrika pada tahun lalu untuk mengurangi biaya operasional.
0 comments:
Post a Comment